Tahun 2020 merupakan tahun yang berat bagi dunia ketika tiba-tiba muncul wabah Covid-19, yang awalnya muncul secara lokal di Wuhan China, lalu merebak
dan memporak-porandakan sendi-sendi perekonomian dunia. Data global per 16 Juli 2020
menunjukkan ada 13.382.020 orang dari 216 negara di dunia terkonfirmasi wabah Covid-19 dan 580.038 orang diantaranya meninggal dunia. Sedangkan untuk data Indonesia menunjukkan ada 80.596 orang yang tersebar di 34 provinsi positif Covid-19 dan 3.797 orang diantaranya meninggal dunia. Mengingat bahwa penyakit yang datang melalui virus
corona cukup mematikan (rata-rata sekitar 3-5% kematian dari korban yang telah
terpapar virus), lalu obat paten belum ditemukan, maka hanya solusi pencegahan
yang menjadi jalan terbaik untuk diupayakan agar masing-masing negara dapat
melindungi setiap nyawa warganya.
Bukan hanya angka-angka pasien yang
positif dan meninggal, pandemi Covid-19 juga menyisakan persoalan serius, yakni
membludaknya limbah medis. Data yang dihimpun oleh Kementerian Kesehatan, sejak
November 2019 sampai Maret 2020 saja, limbah alat pelindung diri (APD) naik
nyaris 10 kali lipat. Pada November 2019, jumlah limbah APD yang diolah di
insinerator (alat pembakar sampah) tiap hanya 60 kilogram, sementara pada Maret
2020 sudah mencapai 500 kilogram. Sementara itu, limbah medis yang diolah di
insinerator pada November 2019 hanya sebesar 2.159 kilogram, dan pada Maret
2020 naik hampir dua kali lipat di angka 4.000 kilogram. Dan diperkirakan
sampai saat ini jumlah limbah medis yang dihasilkan oleh fasilitas pelayanan
kesehatan angkanya terus membesar. Kementeriam
Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat, limbah medis atas penanganan Covid-19
di seluruh Indonesia mencapai 1.108,54 ton selama Maret hingga 8 Juni. Secara
rinci, limbah terbanyak berada di region II, yaitu Jawa. Limbah di lima
provinsi di Jawa mencapai 478,18 ton. Lalu, disusul region II Bali dan Nusa
Tenggara yang mencapai 200,36 ton. Selanjutnya, limbah di Kalimantan mencapai
168,76 ton, Sumatera 147,62 ton, Sulawesi 94,894 ton, dan Maluku-Papua 18,73
ton.
Di satu
sisi, jasa pengolah limbah medis di wilayah tersebut belum memadai. Alhasil dimukan
adanya limbah medis yang diduga bekas penanganan virus corona yang didominasi
oleh palstik dari APD dibuang ke dua Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di wilayah
Kota Bekasi, Jawa Barat. Fenomena limbah medis yang ditemukan di TPA Burangkeng
dan TPA Sumur Batu milik Pemerintah Kota Bekasi. Praktik baik
pengelolaan limbah rumah sakit yang aman harus selalu diikuti, termasuk juga
dengan menugaskan sejumlah petugas yang bertanggung jawab dan menyediakan
peralatan untuk membuang limbah secara aman. Tidak ada bukti bahwa kontak
dengan limbah rumah sakit mengakibatkan penularan virus Covid-19. Maka sangat
penting untuk mengetahui dimana dan bagaimana limbah tersebut dikelola. Seluruh
petugas yang menangani limbah rumah sakit tersebut harus menggunakan APD
(sepatu boot, rompi pelindung baju/ apron, jubah lengan panjang, sarung tangan
tebal, masker, dan kacamata pelindung wajah) yang dimana semua bahan-bahan
tersebut didominasi oleh bahan dasar plastik.
Oleh karena itu harus ada inovasi lain dalam
mengatasi limbah plastik virus corona yang bersifat ramah linkungan dan
berkelanjutan. Sehinggah limbah plastik virus corona tidak menjadi momok bagi
pencemaran lingkungan tetapi dapat bermanfaat bagi masyarakat banyak. Limbah
plastik cirus corona memiliki banyak manfaat salah satunya dengan membuka
peluang untuk dimanfaatkan dibidang konstruksi jalan raya. Campuran beraspal
memiliki beberapa kelemahan seperti mengalami deformasi (perubahan bentuk)
permanen disebabkan tekanan terlalu berat oleh muatan truk yang berlebihan, keretakan-keretakan
yang ditimbulkan oleh panas, juga kerusakan disebabkan karena kelembaban, ini
semua terjadi pada campuran aspal. bahwa penambahan plastik dalam aspal akan
memberikan pengaruh yang baik terhadap sifat-sifat aspal.
Campuran aspal yang mengandung plastik menunjukkan
bahwa penambahan kadar plastik sampai dengan 3% pada aspal meningkatkan nilai
stabilitas, berat isi, kepadatan agregat yang dipadatkan (CAD) dan Marshall
Quotient campuran HRA. Sejalan dengan peningkatan penambahan plastik pada aspal,
nilai deformasi permanen campuran dari hasil tes jejak roda mengalami penurunan
dan menyebabkan peningkatan terhadap stabilitas dinamis. pengujian terhadap
nilai marshall lapisan aspal AC – WC yang di modifikasi dengan penambahan
campuran limbah plastik type Low Density
Polyethylene (LDPE) dengan beberapa karakteristik campuran. plastik dengan
mutu rendah yang memiliki karakteristik tingkat resistansi kimia yang sangat
baik. Plastik bersifat termoplastik, memiliki densitas antara 0.910 - 0.940
g/cm3 , tidak reaktif pada temperatur kamar, kecuali oleh oksidator kuat dan
beberapa jenis pelarut dapat menyebabkan kerusakan. Memiliki percabangan yang
banyak sehingga gaya antar molekulnya rendah.
Penambahan plastik dalam
aspal akan memberikan pengaruh yang baik terhadap sifat-sifat aspal. Hasil
pengujian Marshall terhadap campuran beraspal yang mengandung plastik
menunjukkan bahwa penambahan kadar plastik sampai dengan 3% pada aspal
meningkatkan nilai stabilitas, berat isi, kepadatan agregat yang dipadatkan (CAD)
dan Marshall Quotient campuran HRA. Sejalan dengan peningkatan penambahan
plastik pada aspal, nilai deformasi permanen campuran dari hasil tes jejak roda
mengalami penurunan dan menyebabkan peningkatan terhadap stabilitas dinamis.
Maka demi menyongsong New Normal seperti yang kita
cita-citakan protokol kesehatan yang disusun tidak hanya melulu berkaitan
dengan manusia tetapi juga pada lingkungan. Maka dapatlah kita simpulkan dengan
semakin bertambahnya limbah ciris corona setiap harinya, perlu adanya inovasi
yang dituntu bukan hanya menyelesaikan permasalahan tetapi juga dapat
bermanfaat bagi hajat hidup orang banyak. Salah satunya dengan
mentransformasikan limbah plastik virus corona dengan menjadikannya bahan
campuran dalam membuat aspal. Dengan kata lain inovasi tersebut patut untuk
diterapkan khususnya di Indonesia karena hal tersebut memiliki urgensitas yang
nyata dan memberikan angin segar dalam bidang dunia konstruksi, kesehatan, dan
juga lingkungan.